IAIN Madura – Dalam rangka menanamkan Nilai-nilai Religius pada mahasiswa, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menggelar acara kuliah umum bersama Syeikh Nuruddin Ibn Sa’duddin Al-murad (Mursyid Thoriqoh Syadziliyah dari Jeddah Saudi Arabia) dan Habib Ubaidillah Al-habsy (Penerjemah) yang bertemakan “Aktualisasi Nilai-nilai Religius di Era Milenial” di Auditorium (Rabu 13/03/19).
Acara yang dimulai pada pukul 07:30 tersebut, dihadiri langsung oleh Mohammad Kosim Rektor, Nor Hasan Wakil Rektor (Warek) satu, Moh.Zahid Warek 2, Mohammad Hasan Warek 3, Dekan masing-masing Fakultas, Dosen, Mahasiswa dan mahasiswi IAIN Madura.
Sebelum acara dimulai, seluruh pimpinan dan para peserta mengaji Yasin kemudian dilanjutkan dengan tahlil bersama dalam rangka memperingati wafatnya Mantan Rektor Taufikurrahman yang ke lima harinya.
Mohammad Kosim selaku Rektor IAIN Madura mengatakan, tujuan diadakan acara tersebut untuk menerapkan visi kampus yang Religius, kompeten dan kompetitif, “Kami sengaja mendatangkan Syeikh yang memang tepat pada bidangnya beliau seorang muslim yang betul-betul paham mengenai tarekat sehingga nyambung dengan visi kampus kita,” tuturnya.
Beliau juga menambahkan, bahwasanya acara tersebut mendapat respon positif dari peserta, “saya lihat mahasiswa bertahan sampai acaranya selesai dan juga kondusif bahkan ada pula yang bersila (duduk) di bawah, menurut saya itu sangat bagus,” imbuhnya.
Sementara itu, Fakhri kirom selaku peserta dalam acara tersebut memaparkan, acara tersebut sangat bagus, “dengan adanya acara tersebut mahasiswa semakin termotivasi dalam belajar selain itu juga menambah wawasan,” papar mahasiswa Ekonomi Syariah (ES) semester dua tersebut.
Kirom juga nenambahkan bahwa dengan acara tersebut bisa bertatap langsung dengan auliya’ “bahkan dengan acara tadi, kita bisa bersilaturrahmi dengan para auliya’ Allah sehingga membawa hati kita bersih,” tegasnya.
Rektor berharap, dengan adanya acara tersebut mahasiswa dapat mengambil intisari dari adanya kuliah umum tersebut. “semoga yang di dengarkan mereka bisa meresapi, dihayati kemudian juga diamalkan dalam sehari-hari,” harapnya.
(Hasir, Mofid)