STAINPamekasan- Untuk mengembangkan potensi mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling Islam (BKI) membungkus dengan Pelatihan Pendidikan Sebaya pada Selasa (31/10).
Acara yang berlangsung di gedung Multicentre Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan tersebut mengusung tema “Mengembangkan Potensi dalam Meningkatkan Sumberdaya Mahasiswa” dan dihadiri oleh seluruh mahsiswa semester lima, dan beberapa mahsiswa semster tiga dan satu prodi BKI.
Dalam acara tersebut, Hima BKI bersama PIK-M bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Pamekasan, dan mendatangkan pemateri dari sana yaitu Abrori, Rabiatul Adawiyah, Azizah dan Yono.
Ahmad Sodiqin, selaku ketua panitia mengungkapkan, acara tersebut dihususkan untuk seluruh mahasiswa BKI, namun dikarenakan terbatasnya kapasitas mahasiswa yang bisa ditampung di ruang Multicentre tersebut, sehingga menitik-fokuskan terhadap mahasiswa semester lima. “Rencananya semua angkatan Prodi BKI akan dihadirkan dalam acara ini, tapi berhubung ruang Multicenre ini terbatas, jadi dikhususkan untuk semester lima saja, ditambah anggota Hima dan anggota PIK-M dan ditambah undangan Mahasiswa Baru (Maba) perkelas itu lima orang,” tuturnya.
Sebagai salah satu Hima baru, acara tersebut merupakan acara perdana yang diadakan oleh Hima BKI dan diharapkan dapat mengembangkan potensi mahasiswa, khususnya mahasiswa BKI. “Semoga apa-apa yang disampaikan oleh pemateri dapat diserap dengan baik oleh peserta dan juga bisa diaplikasikan ke masyarakat. Karena pelatihan ini tujuannya untuk mengembangkan potensi mahsasiswa,” tuturnya.
Salah satu pemateri di acara tersebut menjelaskan tentang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) yang mendapatkan tanggapan baik dari peserta.
Mifathul Jannah selaku peserta, mengatakan bahwa materi HIV/AIDS itu sangat berguna terutama bagi mahasiswa Prodi BKI. “Teori atau materi ini sangat berguna bagi kehidupan BKI. BKI itu sebagai istilahnya tempat orang curhat tentang masalah-masalahnya. Dari masalahnya ada yang masalah tentang HIV nanti anak BKI bisa memberi penjelasan dampak dari buruknya HIV itu sendiri,” ujar mahasiswa semester lima itu.
Sementara itu mahasiswa semester satu, Wawan Sutrisno mengapresiasi positif berlangsungnya acara tersebut, dia merasa senang dikutsertakan dalam pelatihan itu. “Senang karena bisa mendapat pelajaran dari pemateri yang, anggaplah sudah senior dari badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN),” tuturnya. (fz/kf/wln/ly/hm/kd/sr)