Khidmat: Para peserta sedang menyimak penyampaian pemateri |
STAIN Pamekasan– Dalam rangka mencetak para pakar hukum Islam, Himpunan Mahasiswa Ahwal Assyakhsyiyah (HIMA-AHS) gelar seminar hukum Islam dengan tema “Prospektif hukum Islam di Indonesia”. Dalam acara ini juga berlangsung deklarasi Forum Mahasiswa Ahwal Assyakhsyiyah (FORMAS). (20/10)
Hadir dalam acara ini, hakim pengadilan agama yaitu Syafi’i M.Ag. Sekaligus menjadi pemateri di acara tersebut. Syafi’i mengatakan, dengan adanya acara ini, mahasiswa bisa manambah kapasitas keilmuan tentang hukum Islam. “Dimana hukum yang ada di Indonesia masih memandang pada hukum barat.” Ungkapnya saat mengisi acara.
Ketua panitia Lutfi mengatakan, tujuan diadakannya acara ini, untuk menambah kepasitas keilmuan hukum Islam. Selain itu, agar para generasi muda sadar bahwa hukum Islam yang dianut di Indonesia itu masih belum murni. Tetapi masih bercampur dengan hukum barat. “Prospek hukum Islam di Indonesia relatif masih belum merdeka, dimana hukum masih mengambil dari Belanda oleh badan legislatif Indonesia. Maka dari itu, diperlukannya kesadaran para generasi muda untuk memerdekakan hukum tersebut dengan prospek hukum Islam untuk tidak mengambil dari hukum kebaratan sehingga tidak tercampuradukkan.” Pungkasnya.
Senada dengan ketua Panitia, Muhtarullah, selaku ketua umum HIMA AHS menuturkan, tema yang diangkat dari acara ini sebelumnya telah dirapatkan bersama para panitia. “Karena di Indonesia itu sendiri ternyata Islam hanya dijadikan sebagai formalitas semata, maka dari itu kami menggangkat tema ini agar bisa mengetahui cara menjalankan hukum Islam dengan sebenar-benarnya.” Ujarnya pada kru Vita Pos. Ia berharap, acara ini bisa dipahami oleh seluruh mahasiswa yang hadir dalam seminar dan seluruh mahasiswa pada umumnya, khususnya mahasiswa AHS itu sendiri.
Salah satu peserta yang tidak mau disebutkan namanya menilai, ketidakkondusipan forum masih juga mengiringi acara tersebut. Seperti peserta cendrung kurang memperhatikan materi. “Saya merasa bosan dengan acara ini, karena tempat duduk para peserta kurang tertib dan kurang memperhatikan jalannya acara, sehingga terkesan mereka membuat forum dalam forum,” ujar peserta itu pada Kru Vita Pos. Selain itu kurang efektifnyawaktu sehingga menyebabkan molornya waktu yang dari awal jadwal acara pukul 08:00 WIB seharusnya sudah dimulai, akan tetapi belum juga dimulaiacaranya. “Serta banyak panitia dan peserta datang terlambat termasuk ketua prodi AHS itu sendiri.” Ungkapnya dengan wajah kesal. (Kru)