Idiom “hey tayo” yang akhir-akhir ini sedang hangat dan menjadi bahan hiburan, tentunya memiliki asal-usul tersendiri. Jika ditelusuri, “tayo” merupakan animasi kartun dari korea selatan yang di-dubbing ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian ditayangkan di salah satu channel TV di Indonesia. Kartun yang digemari banyak anak-anak ini rupanya memiliki lagu tersendiri yang akhir-akhir ini sedang viral. Bukan hanya dikalangan anak-anak, bahkan dikalangan remaja pun lagu “hai tayo” menjadi jauh lebih viral.
Hampir setiap hari kata “hey tayo” terdengar oleh gendang telinga. “hey tayo” sering kali digunakan seseorang untuk memanggil rekannya. Dengan diawali kata “hey” maka rekannya akan menoleh, lalu dilanjutkan dengan kata “hey tayo”. Herannya, idiom ini bukan hanya viral dikalangan anak-anak dan remaja saja. Namun, kalangan mahasiswa pun turut meramaikan idiom ini. Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar mahasiswa yang menggunakan idiom ini di area kampus. Bahkan, idiom ini sering kali muncul ditengah-tengah diskusi di dalam maupun di luar kelas. Sehingga, konsentrasi diskusi pecah seketika, keterlaluan bukan?. Walaupun tidak semua mahasiswa turut menggunakan idiom ini, tapi yang jelas idiom “hey tayo” saat ini sedang viral di kalangan mereka.
Mengenai hal ini, saya mencoba untuk berbincang-bincang dengan teman sekelas untuk mencoba menanggapi idiom yang sedang menjadi trend dikalangan pelajar maupun mahasiswa sendiri. “kalau saya lebih sering merasa jengkel ketika dipanggil, tapi ujung-ujungnya malah bilang hey tayo” ungkap nya ketika sedang di dalam kelas. “tapi, rasa jengkel tidak bisa ditutupi karena ujung-ujungnya malah tertawa” tambahnya dengan tertawa.
Kata “hey tayo” yang kedengarannya sangat ringan memang sering kali menjadi bahan hiburan bagi anak-anak, remaja, bahkan mahasiswa sekalipun. Namun, siapa sangka idiom ini sering kali membuat jengkel lawan bicara. Mereka yang merasa dipermainkan oleh temannya sering kali memasang muka masam, tapi ujung-ujungnya tertawa juga.
Dibalik itu semua, entah apa maksud dan tujuan mereka sering menggunakan kata “hey tayo” dalam kesehariannya. Namun yang saya ketahui idiom tersebut hanyalah sebatas hiburan bagi mereka. Akan tetapi, alangkah lebih baiknya menggunakan kata-kata ini di waktu yang tepat. Bukan di saat diskusi kata-kata ini muncul dan memecahkan konsentrasi presentator atau audience yang lain.