Activita.co.id- Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi Syari’ah (ES) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menyelenggarakan Grand Final Putra-putri ekonomi syari’ah peserta sebanyak 16 ataupun 8 pasangan dengan mengusung tema “Eksplorasi Potensi Mahasiswa Ekonomi Sebagai Pelopor Kampus yang Bertalenta di Era VUCA”pada (17 November 2024) di pendopo ronggo sukowati sekitar jam 19:00 – selesai dan di hadiri berbagai organisasi mahasiswa (ORMAWA) dan orang-orang tua sebagai pendukung.
Agus Nandi Pratama Putra selaku ketua panitia. Dalam sambutannya ia menyampaikan “Banyak terimakasih kepada seluruh panitia telah berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini ucapnya,” ucapnya.
Moh Nurul Huda Selaku Ketua Umum “Hari ini merupakan puncak dari perjalanan panjang setelah di lalui dari awal sampai detik ini. Dan juga para peserta final yang selama 3 hari dan kita sudah sampai puncak grand finaly putra-putri ekonomi syari’ah. Sebuah momentum yang mencohkan sebuah semangat, sebuah edukasi dari kemahasiswaan dalam per seleksi sosok putra-putri ekonomi syari’ah” tuturnya.
Sementara itu ia menjelaskan lebih lanjut dan memberikan himbauan kepada para peserta grand finalis “Putra-putri ekonomi syari’ah bukan hanyalah jela semata namun ada amanah dan beberapa tanggung jawab yang harus di pertanggung jawabkan karena putra-putri ekonomi syari’ah akan menjadi wadah pada prodi ekonomi syari’ah baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Maka dari itu kami mengapresiasi besar terhadap peserta Sehingga berjuang menampilkan kualitas diri dengan baik sehingga Hal itu sampai kepada puncaknya,” ujarnya.
Supriyanto Hartono selaku Dema Febi “Saya sangat apresiasi yang besar kepada HMPS ekonomi syari’ah acara pada malam hari ini tidak lepas dari budaya dan juga moral untuk bagaimana merawat. Karena merawat itu lebih sulit dari pada mengembangkan jadi meskipun tidak bisa mengembangkan dan meningkatkan akuntabilitas mencituskan.”
Sementara itu ia juga menyuruh kepada HMPS Ekonomi Syari’ah untuk menjaga dan dirawat “Setidaknya bisa mempertahankan kualitas dan kapabilitas itu sendiri karena bagaimana pun juga budaya ini adalah sebuah rentetan yang kita harus kita tembangtemping. Bangsa ini besar karena banyak budaya yang harus kita tanamkan nilai” yumanisme dan keharmonisan dalam sebuah bangsa,” pungkasnya. (Rofiqi/Activita)