STAIN Pamekasan-Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) menyumbangkan mahasiswanya untuk mengikuti lomba debat yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan (HMJ MPI) Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tema: Indonesia Emas: Pendidikan No. 1.
STAIN Pamekasan mendelegasikan sebanyak enam mahasiswa dalam ajang lomba itu diantaranya Abdul Ghafur, Imam Basofi, Habibi, Uswatun Hasanah, Habibah Nur Hidayat, dan Robiatul Adawiyah. Dari enam mahasiswa tersebut dibagi menjadi dua tim, tim A dan tim B. Kelima mahasiswa tersebut didampingi oleh ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (Hima Prodi MPI) STAIN Pamekasan atas nama Junaidi.
Pelaksanaan lomba sejak tanggal 8-10 November itu menjadi ajang peserta delegasi dari STAIN untuk mengharumkan nama baik STAIN Pamekasan, namun langkah mereka kandas di babak semi final. Meski gagal menjadi yang terbaik peserta delegasi dari STAIN Pamekasan sempat unggul dari Universitas ternama di Indonesia, tim A sempat unggul dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan INI DALWAH Bangil, dan tim B unggul atas Universitas Padjajaran dan Universitas Kuningan Jakarta.
Meski kandas di babak semi final, prestasi mahasiswa STAIN Pamekasan tersebut cukup membanggakan, sebagaimana yang dituturkan salah satu mahasiswa STAIN prodi MPI, “Bangga, walaupun hanya 4 besar saja dan mereka sudah bersikeras untuk meraihnya.” Tutur mahasiswa semester satu yang bernamanya Zafil kepada kru VITA Post, sabtu (11/11).
Sedangkan Abdul Ghafur salah satu peserta lomba menyampaikan permohonan maaf teman-teman peserta delegasi dari STAIN Pamekasan atas kegagalan di kejuaran yang diikuti oleh 16 peserta dari sebelas kampus yang meliputi: UGM, UPI Bandung, UIN Jakarta, Universitas Negri Jakarta, INAIS Bogor, IPB, INI DALWAH Bangil, UNISA Surabaya, UN Malang, Universitas Kuningan Jakarta dan STAIN Pamekasan. “Atas nama tim debat STAIN, mohon maaf kali ini kami tidak bisa membawa nama STAIN dikejuaraan Nasonal.” Tutur pria yang merupakan mantan Pimpinan Umum Unit Kegitan Khusus Lembaga Pers Mahasiswa (UKK LPM) Activita itu.
Abdul Ghafur juga berterima kasih kepada civitas STAIN atas doa dan dukungannya. Harapan dia dan teman-teman debat yang lain berharap masih diberi kesempatan lagi untuk mengikuti lomba tingkat nasional, “Saya mewakili teman, berharap semoga kami diberikan kesempatan ikut lomba tingkat nasional”. Tambah pria yang saat ini semester tujuh itu.Mengenai kegagalan debat tersebut, dia berkata, “ Kami tetap bersikap positif, mungkin kali ini tidak ditakdirkan juara, dan kami mempercayai juri dan panitia sudah berusaha professional”.(Am/Bie/Ff/Aw)