Terlihat: Suasana audensi berlangsung |
IAIN Madura, Activita- Sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura yang tergabung dalam Komunitas Kajian Advokasi Kebijakan Kampus, Jaringan Aspirasi Keluarga Mahasiswa (JAKMA) IAIN Madura melakukam audensi terkait “Evaluasi Kinerja Pelayanan dan Fasilitas Perpustakaan” di Ruang Sidang Gedung Rektorat IAIN Madura. Selasa (10/09/2019).
Audensi yang dimulai pukul 10:00 WIB ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor (WAREK) I, Kepala perpustakaan dan anggota sebagai petugas perpustakaan dan diikuti oleh 19 Mahasiswa yang tergabung dalam JAKMA.
Moh. Abdan sakuro (PIAUD/5) selaku Kordinator Lapangan (KORLAP) menuturkan, terdapat 10 poin yang ingin disampaikan, namun hanya ada 5 poin yang bisa disampaikan. “Kami hanya bisa menyampaikan separuh kepada pimpinan, karena waktunya terbatas, di antaranya pelayanan pegawai perpustakaan yang kurang profesional, pengadaan loker tahun 2019 yang tidak sesuai dengan jumlah Mahasiswa, pengadaan jumlah buku perpustakaan yang terbatas dan tidak sesuai dengan jumlah mahasiwa, sistem keamanan perpustakaan yang kurang maksimal, aplikasi buku online yang belum bisa memberikan yang terbaik pada pengunjung,” ungkapnya.
Adapun 5 Poin yang belum tersampaikan yaitu, uang denda keterlambatan peminjaman buku 2017-2019, wifi yang masih lemah, tempat baca lantai 1 dan 2 yang masih kurang, kedisiplinan pegawai, dan pengadaan rak buku serta perumusan perpus baru IAIN Madura. “Saya harap pimpinan bisa berupaya untuk mengatasi poin-poin permasalahan yang kami ajukan,” harap Abdan, sapaan akrabnya.
Selaras dengan Abdan, Iqbal selaku juru bicara menegaskan, audensi ini tidak lain sebagai bentuk kepedulian terhadap kampus IAIN Madura. “Proses pengkawalan ini tidak lain untuk meminta pimpinan supaya lebih memprioritaskan kepentingan, kenyamanan dan kesejahteraan mahasiswa, sehingga tercipta kenyamanan dan ketentraman mahasiswa dalam menerima pelayanan,” ungkap mahasiswa semester 3 tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perpustakaan IAIN Madura menjelaskan, pihaknya akan berusaha untuk mengadakan E-Book, sehingga mahasiswa lebih mudah untuk mengaksesnya. “Kalau ini sudah menjadi masukan, saya akan berusaha untuk mengadakannya. Akan tetapi, kebijakan sepenuhnya tetap dikembalikan kepada pimpinan,” ungkap Bapak Herul, sapaan akrab kepala perpustakaan.
Sementara itu, Nor Hasan, Warek I IAIN Madura meminta kepada mahasiswa untuk sambil lalu mengunjungi website IAIN Madura dan melihat informasi-informasi di dalamnya. “Saya himbau jangan hanya melihat kekurangannya, tetapi coba memberi masukan supaya kami bisa mengupayakan dan memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Ia mengaku, saat ini perpustakaan IAIN Madura memang bisa dikatakan tidak layak, karena jumlah mahasiswa yang semakin meningkat. Sehingga dibangunlah perpustakaan baru yang sedang dalam proses. “Semua memang butuh perbaikan, di samping perpustakaan yang kurang luas, jumlah petugas perpustakaan juga sudah tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa IAIN Madura yang semakin tahun semakin meningkat. Saya bersyukur jika ada di antara mahasiswa yang siap menjadi relawan di perpustakaan, karena bisa membantu dan mengurangi beban petugas perpustakaan,” ungkap Nor Hasan.
Warek I juga membeberkan, IAIN Madura sudah memiliki SPI (Satuan Pengawas Internal) yang berkaitan dengan non akademik. “Jadi kalau mau konfirmasi, mahasiswa bisa langsung konfirmasi ke Bapak Buna’i selaku kepala SPI,” tandasnya. (Whd/Tri)