IAIN Madura, LPM Activita- Beralihnya status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura berpengaruh pada pembangunan di beberapa sisi. Namun, tata ruang yang semakin digalakkan tersebut masih mengundang masukan dari mahasiswa. Sabtu (19/03/21).
“Perlu ke depannya kampus menyediakan tempat teduh, seperti pepohonan. Juga, jalan berlubang harus segera diperbaiki, ” keluhnya.
Dia juga menambahkan, tata ruang dan spesifikasi nama Fakultas juga harus diperhatikan.
“Gedung-gedung di kampus kita ini berdempetan tidak jelas sepertinya. Sehingga banyak yang kebingungan membedakan antar gedung, apalagi mahasiswa baru. Setidaknya ada semacam simbol per-fakultas biar lebih jelas,” tambah mahasiswi TBI tersebut.
Senada dengan itu, Dwi Mareta Saftin Nisak’ menuturkan, kekurangan-kekurangan yang ada secepatnya diperbaiki.
“Masih ada banyak fasilitas yang harus diperbaiki. Seperti AC mati di beberapa gedung perlu dibenahi, banyaklah pokoknya (Air Conditioner (AC) :read),” ungkapnya.
Selanjutnya, Abdul Halik, selaku Kepala Administrasi Umum Akademik dan kemahasiswaan (Auak) memberikan penjelasan. Pihaknya mengatakan bahwa tahun ini perbaikan jalan rusak hanya di paving sebelah utara, selebihnya tidak ada anggaran dana.
Menanggapi itu semua, Mohammad Zahid, Wakil Rektor (Warek) II IAIN Madura angkat bicara. Menurutnya, rancangan pembangunan ke depannnya sudah ada dan terancang. Hanya saja, kendala utamanya ada pada anggaran dana yang belum juga disepakati pasti dari pihak Kementerian Agama (Kemenag) Pusat dan Kementerian Keuangan. Belum lagi, Corona Virus Desease-19 (Covid-19) ini juga menjadi penghambat.
“Kalau planning kita ada, tetapi dalam pelaksanaannya. Utamanya perlu anggaran dana. Contoh, sebenarnya tahun depan ini kita akan membangun gedung Rektorat 6 lantai dan kita sudah presentasi. Namun, nampaknya anggaran yang tersedia di pusat tidak memenuhi semua usulan, apalagi kemarin ada pengurangan UKT besar-besaran ( Uang Kuliah Tunggal (UKT) :read),” tegas beliau.
Lebih lanjut, dosen Fakultas Syariah ini sangat mewanti-wanti mahasiswa untuk menjaga bersama bangunan yang ada di kampus IAIN Madura nantinya. Karena, hasil dari pembangunan nanti merupakan usaha besar dalam memperoleh anggaran dana yang tidak mudah dicapai.
“Bagaimana sarana dan prasarana yg ada dengan segala keterbatasannya ini tetap dimanfaatkan dengan maksimal dan dijaga. Adanya rasa memiliki dan juga ikut merawat. Karena, untuk memperoleh anggaran-anggaran seperti itu tidak mudah. Sehingga yg sudah ada itu, semoga relatif bisa bertahan lama dan dimanfaatkan dengan baik,’’ harapnya.(Activita/Pers Care)