Pamekasan- Civitas akademika dan eks Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dihantam ombak duka pada Sabtu (09/03/2019) menjelang magrib. Pasalnya, Taufiqurrahman, mantan Rektor kampus berlokasi di Jln.Panglegur KM.4 Pamekasan itu tutup usia.
Dalam hitungan menit, kabar itu menyebar luas dari individu hingga grup ke grup sosial media. Mulai dari grup mahasiswa, organisasi intra kampus, hingga eks organisasi intra dan ekstra.
Mendapati kabar itu, sontak doa dan duka mengalir deras. Terlebih, duka dari mahasiswa yang pernah diampu selama kuliah hingga mahasiswa bimbingannya untuk skripsi.
Hasan, Sarjana (MPI) mengaku, terkejut dengan kabar itu. Padahal, lanjutnya, Kamis (7/03/2019) lalu Ia sempat sowan dan Almarhum terlihat sehat dan bugar saja. “Saya pas hari Kamis masih sowan ke beliau. Sehat dan seperti tidak ada tanda-tanda beliau sakit,” komentar Hasan di Grup Eks MPI. (09/03/2019).
Hasan berdoa, Almarhum mendapat ampunan dan husnul khotimah. Ia juga bersaksi, Rektor IAIN Madura yang masa jabatannya berakhir 2016 silam itu orang baik.
Rofiqi, mantan Ketua Komisariat PK PMII IAIN Madura juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan, tidak menyangka dengan kabar itu. “Saya kaget. Saya merasa banyak doa pada beliau,” aku aktivis yang akrab disapa Fiki itu.
Ia menambahkan, tak ada yang bisa ia lakukan selain mendoakan Almarhum. Kepada aktivis dan mahasiswa IAIN, Fiki mengajak, untuk bersama-sama mendoakan di rumah, kos, dan kontrakan masing-masing. “Kalau sempat, ya tahlilan ke rumah beliau,” pungkasnya.
Menurut keterangan sementara, Almarhum meninggal karena serangan jantung. Informasi itu berdasarkan info yang dihimpun dari beberapa Grup alumni organisasi dan kerabat dekatnya.
Gafur, mahasiswa bimbingannya pada tahap skripsi mengatakan keterkejutannya. Ia mengaku, dua hari sebelum kabar duka ini Ia sempat komunikasi. Kata Gafur, Almarhum memintanya untuk bercerita bahkan mau membeli buku yang ditulis Gafur. “Saya benar-benar kaget. Sampai-saya tak hanya bertanya satu dua orang. Saya tidak percaya. Karena tanggal 7 kemarin saya sempat komunikasi. Beliau bahkan minta saya cerita kepenulisan dan juga mau beli buku saya,” terang Gafur.
Menurut dosen yang sudah melayat, Affan Afani, Almarhum akan dikebumikan besok pagi (10/03/2019) di pemakaman daerah Jilbutan. Pasalnya, masih menunggu putranya yang kuliah di luar Madura. (Kru)