Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel · 6 Feb 2022 00:34 WIB ·

Dunia tidak untuk Kami (Perempuan)


 Dunia tidak untuk Kami (Perempuan) Perbesar

   Tentang saya, terlahir sebagai perempuan di dunia  adalah anugerah dari Tuhan. Akan tetapi menjadi seorang perempuan bukan hal yang mudah bagi kami. Dengan semakin maraknya perubahan zaman ke zaman, kehidupan demi kehidupan, kami para perempuan semakin terancam dan dikonsep untuk tidak diberi kebebasan hidup di dunia ini. Hari demi hari saya lalui, kehidupan ini tak jarang pula yang saya dengar kasus-kasus mengenai perempuan yang di lecehka., Tidak hanya tentang seksual, kami juga disakiti secara batin, hingga fisik. Lucunya, malah cara berpakaian kami yang mereka jadikan alasan dari kebejatan moral yang seringkali laki-laki tidak bertanggung jawab lakukan.  

   Kami perempuan, kebebasan kami sangat patut kami pertanyakan. Setiap insan yang bernafas diberi hak untuk hidup sepadan. Akan tetapi, ada apa dengan kami perempuan yang di rampas perlahan, kebahagiaan kami di dunia menjadi incaran mereka para laki-laki, mereka renggut perlahan dunia kami.

   Ketika kami berpakaian ketat mereka sebut cara berpakaian kami yang memancing untuk memikat mereka. Lalu ketika kami berpakaian syar’i dengan tertutup pun tetap menjadi incaran mereka, memakai cadar juga pun mereka sebut perempuan teroris, lalu bagaimana cara kami untuk hidup dengan damai?Berjalan di luaran pun layaknya tahanan yang selalu dipantau, di bicarakan sana sini.

   Perempuan yang mereka sebut perhiasan dunia nan indah bagai mutiara, marwah kami (perempuan) semakin direndahkan, nilai diri kami yang tinggi mereka cari celah setiap mendapat kesempatan dari diri kami. Seringkali pula terjadi, kami tidak di beri ruang untuk apa yang kami sukai. Kami yang merasa asing dan di asingkan oleh mereka seolah penemuan adalah benalu. Hey! Kami juga manusia normal juga dengan pikiran yang sehat sama seperti laki-laki.

   Acapkali saya bertanya pada diri saya sendiri di balik gelapnya hari dengan hati dan pikiran yang gelisah, kira-kira siapakah yang akan menyelamatkan saya? Akan tetapi, pikiran lain tiba-tiba jua muncul, jika bukan saya sendiri yang menjaga diri sendiri lantas siapa lagi? Kami para perempuan jika tidak memiliki kesadaran dan inisiatif dari pikiran kita sendiri, maka dapat dipastikan bahwa dunia kami (perempuan)  tidak akan baik-baik saja. Kenyamanan kami untuk hidup di dunia ini semakin di persempit, mereka mencekam kaum perempuan sesuka mereka seolah kami makhluk tak berperasaan.

   Menjadi sosok perempuan bukanlah hal yang dapat kami pilih, akan tetapi, menjadi sosok perempuan adalah persoalan yang harus kami pertarungkan dalam segala hal.

Karya: Firma dayanti putri ardika

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Organisasi Mahasiswa, Antara Wadah Pembinaan atau Ajang Perebutan Kekuasaan

11 Juni 2025 - 22:23 WIB

Foto By: Pyae Sone Htun/unsplash

Hari Buruh Nasional: Peringatan yang Semakin Kehilangan Makna

1 Mei 2025 - 14:33 WIB

Foto By: Mufid Majnun/unsplash

Refleksi Hari Kartini: Antara Sejarah dan Tantangan Perempuan Masa Kini

21 April 2025 - 11:51 WIB

Peringatan Hari kartini By : fahmi/activita

Potret Pemuda Milenial; Ambisi Tanpa Batas, Kepedulian yang Terbatas

17 April 2025 - 05:21 WIB

Foto by: Rafli Firmansyah/unsplash

Stop Gugup, Mulai 7 Trik Bicara agar Audiens Melek & Fokus!

13 April 2025 - 09:18 WIB

Foto by: Herlambang Tinasih Gusti/unsplash

Wi-Fi yang Kurang Lancar, Hambatan Serius bagi Mahasiswa IAIN Madura

18 Maret 2025 - 05:19 WIB

Trending di Kabar Kampus