Surat Edaran Rektor tentang Pengaturan Kegiatan Akademik Semester Genap 2020/2021
IAIN Madura, LPM Activita – Mahasiswa semakin mengeluh dengan sistem kuliah virtual di semester ini. Beberapa Aplikasi boros kuota seperti Youtube, Google Meet, Zoom Meeting dan sebagainya masih digunakan oleh beberapa dosen sebagai media pembelajaran dinilai sangat merugikan dan menyalahi Surat Edaran Rektor Nomor: B-371/In.38/R/PP.00.9/02/2021 tentang Pengaturan Kegiatan Akademik Semester Genap 2020/2021 pada masa pandemi Covid-19. Sabtu (06/03/21).
Mengaca pada hal tersebut, Yunita Kurmala Sari (MPI/2), mengeluh kuliah daring semakin tidak baik. Menurutnya, aplikasi boros kuota tetap saja dipakai meski sebelumnya sudah ada Rektor yang melarang.
“Aplikasi boros kuota seperti Google Meet dan Zoom sering digunakan sehingga kuota kita boros,” tuturnya.
Selaras dengan itu, Adinda Putri Agustin, menyapaikan aplikasi boros kuota tetap dipakai beberapa dosen meski sudah ada surat edaran.
“Aplikasi semacam Youtube dan lainnya seharusnya jangan dipakai lagi, jelas-jelas sudah dilarang,” tegasnya
Ia juga menambahkan kuliah virtual sudah menyusahkan. Jangan semakin diperparah.
Dosen prodi Tadris Bahasa Indonesia, Albabur Rahim, menuturkan materi yang disampaikan di youtube dianggap efektif, keluhannya hanya di kuota. WhatsApp tetap menjadi komponen utama dalam perkuliahan.
“Saya pribadi menggunakan youtube untuk media pembelajaran dikarenakan mampu memaparkan materi yang akan saya sampaikan, akan tetapi saya tidak memaksa kalian untuk menonton dan yang penting kalian sudah mengisi absensi di E-learning, selebihnya full diskusi di WhatsApp,” paparnya.
“Saya berharap kuliah tatap muka segera bisa dilakukan agar perkuliahan berjalan dengan efektif,” harapnya.
Fithriyah Rahmawati, menuturkan mahasiswa dan dosen tidak ada bedanya, sama-sama beraktifitas. Dosen mempunyai teknik tersendiri untuk menyampaikan materinya.
“Daring bikin dosen nyaman? Tidak ya. Dosen itu juga harus menyiapkan materi yang akan disampaikan dengan strategi yang tidak monoton agar mahasiswa itu bisa memahaminya. Misalkan ada Dosen yang mengirimkan materi lewat Youtube, nanti mahasiswa protes sama Dosen. Jadi dosen tidak ada benarnya, serba salah di mata mahasiswa,” tuturnya.
“Laporkan ke dekannya langsung, matakuliah apa dan dosennya siapa,” tutur Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim menanggapi keluhan mahasiswa.