Antusias peserta dalam menyimak materi seminar Nasional Don-candon budaya Madura. |
IAIN Madura – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura adakan seminar Nasional Don-candon budaya Madura dengan tema “Melihat Madura dari Kampung” di Auditorium. Selasa (26/02/19).
Acara seminar Nasional tentang budaya tersebut mendatangkan 4 pemateri lokal asal Madura Sahat Mahendra budayawan, Helmy Prasatya pelaku seni, Mashur Abadi dosen IAIN Madura, Umar Fauzi Ballah penyair, Monira Af Moderator.
Terekam, acara tersebut dihadiri langsung oleh Mohammad Hasa Wakil rektor, Atiqullah Dekan fakultas tarbiyah, Dosen TBIN, dan 500 Mahasiswa.
Ach. Muamil (TBIN/4) selaku ketua panitia menuturkan bahwa acara seminar tersebut dalam rangka merefleksikan hari lahir TBIN yang ke 4. “Al-hamdulillah, walau tidak ada rektor sudah lancar. Sehingga sengaja kami gelar seminar budaya guna memberitahukan bahwa budaya di Madura itu istimewa,” jelasnya.
Selain itu, Ia juga menambahkan bahwa dalam acara tersebut panitia memeriahkan dengan menyulap halaman kampus menjadi perkampungan seperti tempo dulu. ” sekitar kampus ini ada beberapa titik yang sengaja kita buat al-ala kampungan untuk mengingat perkampungan pada masa lalu,” Jelas Muammil, sapaan akrabnya.
Ahmad Jazuli selaku ketua hima TBIN menaruh harapan besar setelah terlaksananya seminar tersebut. “Harapan besar kami semoga acara ini tidak hanya berhenti sekarang, tapi ada kelanjutan baik secara ide, pemikiran, tindakan, untuk kemudian mengembangkan hasil dari seminar ini,” tuturnya.
Sementara itu, acara tersebut mendapat respon positif dari salah satu peserta, Sasontoso mahasiswa Ekonomi Syariah (ES). “Menurut saya ini sangat bagus karena bisa mengingatkan kita sebagai mahasiswa milenial untuk cinta terhadap budaya kita” tuturnya.
Ia juga mengaku dengan acara tersebut bisa memperdalam kecintaannya terhadap Madura. “Tidak semua madura itu memiliki sifat keras seperti yang kita kenal yaitu budaya carok tapi Di madura itu ada banyak. Jadi jangan hanya memahami dari segi satu sisi tapi juga dilihat dari sisi yang lain,” Ujar mahasiswa semester dua tersebut. (Hsr, Sfl, Fis , Hrr)