Penyampaian materi oleh salah satu trainer tersertifikasi google |
IAIN Madura, Activita- dipercaya Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam menangkap hoax, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKK) Lembaga Pers Mahasiswa(LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura gandeng Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) DK Madura berhasil menggelar Halfday Basics Workshop dengan Tema “Hoax Busting And Digital Hygiene” oleh Aliansi Jurnalis Independen yang di Aula mini Fakultas Tarbiyah. Sabtu(21/09/19).
Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini diisi langsung oleh dua trainer tersertifikasi Google. Arsito selaku Jurnalis Suara.com dan Edy Purnomo sebagai Jurnalis blokTuban.com.
Terlihat dalam acara ini juga hadir Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah, Senioritas dan alumni UKK LPM Activita dan diikuti oleh sekitar 90 peserta dari internal maupun eksternal kampus IAIN Madura.
Ach. Syarofi (PBA/5) selaku Pimpinan Umum (PU) UKK LPM Activita mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AjI Indonesia dan PPMI DK Madura yang telah memberikan peluang kepada UKK LPM Activita untuk menggelar acara tersebut. “Terima kasih kepada AJI dan PPMI DK Madura, sehingga LPM Activita bisa menjadi tuan rumah di Madura pada acara Workshop yang digelar serentak di 19 kota,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan bisa membangkitkan semangat peserta dalam melawan penyebaran berita hoax di era teknologi. “Melaui kegiatan ini semoga bisa menjadi salah satu jalan dalam menghadapi berita-berita di zaman 4.0,” Harap PU LPM Activita.
Abd. Ghafur selaku alumni LPM Activita sekaligus pengurus PPMI DK Madura mengungkapkan rasa syukurnya, karena PPMI DK Madura dipercaya untuk menggelar workshop serentak di 19 kota. “Terima kasih kepada AJI yang memberikan kesempatan kepada Madura untuk menyelenggarakan acara ini,” ujarnya.
Ia berharap, relasi dengan AJI tidak berakhir di acara workshop, tapi terus berlanjut seterusnya. “Semoga PPMI DK Madura terus eksis dan berkontribusi dalam dunia pers nasional,” harap ghafur, PU Activita 2016-2017.
Sementara itu, Abdul Manan, ketua umum AJI menjelaskan, kegiatan workshop sebagai bentuk kepedulian kepada kaum milenial yang hidup di era digitalisasi. “Dengan akses sosial media yang mudah, berita-berita hoaks dengan mudah menyebar di akun-akun media sosial, sehingga kami berinisiatif untuk mengadakan workshop ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, berita hoaks berupa foto, video dan lain-lain dengan mudah menyebar di sosial media. “Tidak sedikit publik yang percaya dan ikut menyebarkan hoaks di medianya,” imbuh manan, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Manan membeberkan, workshop ini berisi pelatihan mendeteksi berita hoaks dan cara menggunakan media sosial yang baik dan aman. “Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat bisa menfilter berita-berita yang menyebar di media sosial,” tandasnya. (frd/tri)