Activita.co.id – Beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura memberikan kritik terhadap aturan perpustakaan IAIN Madura yang dinilai tidak lazim. Pasalnya, mahasiswa yang memakai songkok atau kopiah tidak diperbolehkan masuk perpustakaan oleh petugas, Jumat (10/06/2022).
Ulil Albab, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) mengaku pernah dicegat masuk perpustakaan oleh petugas hanya karena memakai songkok nasional.
“Saya disuruh kembali lagi setelah saya melepas songkok,” ucapnya.
Dia juga menambahkan, aturan seperti itu tidak perlu ada karena tidak penting dan sama sekali tidak relevan.
“Logikanya, masak kita menyembunyikan buku di songkok, kan gak muat. Hapus saja aturan itu,” tutur mahasiswa semester 4 tersebut.
Senada dengan Albab, Masyono, mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), yang juga merupakan pengunjung perpustakaan mengatakan, regulasi semacam itu hendaknya dihapus.
“Kalau memang ada aturan semacam itu, hendaknya dihapus saja,” harapnya.
Sementara, salah seorang petugas terkait menyampaikan, pihaknya hanya menjalankan tugas. Semua aturan atau kode etik yang berlaku itu dibuat oleh Kepala Perpustakaan.
“Kami hanya menjalankan tugas. Aturan dan lain-lainnya itu tanyakan ke Pak Haerul selaku kepala,” tegasnya.
Berbeda dengan pernyataan petugas, Haerul selaku Kepala Perpustakaan membantah, perpustakaan tidak pernah membuat aturan semacam itu.
“Kalau cuma songkok, itu gak ada aturannya. Mahasiswa bebas masuk atau keluar pakai songkok,” tuturnya.
Pria kelahiran Pamekasan tersebut pun menambahkan bahwa kemungkinan hal tersebut disebabkan karena adanya salah paham antara pihak atasan dengan petugas.
“Mungkin hal tersebut hanya kurangnya komunikasi, nanti akan kami sosialisasikan kembali ke petugas,” pungkasnya. (Pena Bangsat/Activita).