Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Kabar Kampus · 10 Jun 2022 11:30 WIB ·

Dinilai Tidak Relevan, Regulasi Perpustakaan IAIN Madura Mendapat Kritikan


 Dinilai Tidak Relevan, Regulasi Perpustakaan IAIN Madura Mendapat Kritikan Perbesar

Activita.co.id – Beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura memberikan kritik terhadap aturan perpustakaan IAIN Madura yang dinilai tidak lazim. Pasalnya, mahasiswa yang memakai songkok atau kopiah tidak diperbolehkan masuk perpustakaan oleh petugas, Jumat (10/06/2022).

Ulil Albab, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) mengaku pernah dicegat masuk perpustakaan oleh petugas hanya karena memakai songkok nasional.

“Saya disuruh kembali lagi setelah saya melepas songkok,” ucapnya.

Dia juga menambahkan, aturan seperti itu tidak perlu ada karena tidak penting dan sama sekali tidak relevan.

“Logikanya, masak kita menyembunyikan buku di songkok, kan gak muat. Hapus saja aturan itu,” tutur mahasiswa semester 4 tersebut.

Senada dengan Albab, Masyono, mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), yang juga merupakan pengunjung perpustakaan mengatakan, regulasi semacam itu hendaknya dihapus.

“Kalau memang ada aturan semacam itu, hendaknya dihapus saja,” harapnya.

Sementara, salah seorang petugas terkait menyampaikan, pihaknya hanya menjalankan tugas. Semua aturan atau kode etik yang berlaku itu dibuat oleh Kepala Perpustakaan.

“Kami hanya menjalankan tugas. Aturan dan lain-lainnya itu tanyakan ke Pak Haerul selaku kepala,” tegasnya.

Berbeda dengan pernyataan petugas, Haerul selaku Kepala Perpustakaan membantah, perpustakaan tidak pernah membuat aturan semacam itu.

“Kalau cuma songkok, itu gak ada aturannya. Mahasiswa bebas masuk atau keluar pakai songkok,” tuturnya.

Pria kelahiran Pamekasan tersebut pun menambahkan bahwa kemungkinan hal tersebut disebabkan karena adanya salah paham antara pihak atasan dengan petugas.

“Mungkin hal tersebut hanya kurangnya komunikasi, nanti akan kami sosialisasikan kembali ke petugas,” pungkasnya. (Pena Bangsat/Activita).

Artikel ini telah dibaca 298 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

HMPS HTN Laksanakan Dialog Hukum dan Konstitusi, Kaprodi Sebut Itu Karakter Mahasiswa Hukum

15 September 2024 - 05:36 WIB

Dialog Hukum dan Konstitusi HMPS HTN 2024

Tingkatkan Kecintaan terhadap Al-Qur’an, Mahasiswa KKN Posko 39 adakan lomba Tahfidz Juz 30

9 Agustus 2024 - 12:29 WIB

Kegiatan lomba Tahfidz Juz 30 oleh Mahasiswa KKN Posko 39

PGMI Jadi Tuan Rumah Musyawarah Daerah ke- VI Ikatan Mahasiswa PGMI se- Indonesia

6 Agustus 2024 - 08:36 WIB

MUSDA IMPI JATIM Ke-VI di Aula Fakultas Tarbiyah

Perdana, IAIN Madura Gelar Wisuda Sarjana ke-39 dan Magister ke-19 di Gedung Bakorwil Pamekasan

5 Agustus 2024 - 00:40 WIB

Wisuda Sarjana ke-39 dan Magister ke-19 IAIN Madura

Gedung Layanan Terpadu IAIN Madura Telan Puluhan Miliar

28 Juli 2024 - 22:04 WIB

Pembangunan Gedung Pelayanan Akademik Terpadu IAIN Madura

UKK FPM FEBI Sukseskan Opening Ceremony Dies Maulidiah Ke VII

1 Juli 2024 - 05:34 WIB

Opening Ceremony Dies Maulidiyah ke-VII
Trending di Kabar Kampus