Dia
Awan biru menghiasi indahnya langit, embun-embun menjadi saksi adanya pagi ini. Seorang gadis terbangun dari tidur nyenyaknya mendengar kicauan-kicauan burung , akhirnya si gadispun bangun dan bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus.
“nak, makan dulu,! Bunda sudah siapkan sarapan diatas meja makan,”ujar bunda.
“tak bun, adek wes telat ke kampus,”jawab gadis.
” ini nak, bunda wes sudah siapkan bekal,”sambil memberilkan bekal.”makasih bun, I love you so much,” sambil bergegas pergi dan mengecup kening sang bunda.
Di tengah perjalanan, ponsel si gadis berdering tanda pesan what app masuk. Si gadis langsung membuka ponselnya, ternyata pesan tersebut dari orang yang tak dikenalnya. Sang gadis membalas pesan darinya, ternyata orang tersebut adalah kakak tingkat si gadis yang ingin mengajaknya untuk bergabung dalam organisasi yang dia bentuk. Organisasi itu adalah perkumpulan yang didalamnya terdapat mahasiswa dan mahasiswi yang satu daerah dengan bertujaan untuk memajukan daerah tersebut. Disinilah hubungan antara si gadis dan si dia pun dimulai.
Si gadis merupakan sosok wanita yang berwawasan luas dan pikiran kritis, setiap apa yang ia jumpai dalam kehidupannya tak luput ia pikirkan. Berfikir bagi si gadis merupakan sebagian dari kehidupannya, ia sering menghabiskan waktu untuk membaca. Membaca baginya seperti nadi dalam kehidupan. Berfikir dan membaca adalah dua kata yang tak bisa dilepasakan dari kehidupan si gadis.
Rutinitas hariannya adalah membaca. Pagi itu ia bersandar pada sebatang yang tumbuh kokoh di area kampusnya, bola matanya hanya tertuju pada lembaran-lembaran yang ada dalam pegangaanya, uniknya ketika si gadis ingin melalukan rutinitas membaca, tak luput camilan dan minuman disampingnnya. Mungkin camilan bagi orang lain berarti kecil, namun tidak bagi si gadis. Menurutnya, dengan camilan di sampingnya dapat mempengaruhi daya pikir. Si gadis merupakan pemikir yang handal, namun ia tak bisa mengemplementasikan pikiran tersebut dalam sebuah tulisan, inilah salah satu kelemahannya.
Ketika si gadis bertemu dengan sosok si dia, akhirnya si gadis bisa menaklukan kelemahannya yaitu MENULIS. Itu semua berkat dorongan dan motivasi si dia terhadapnya. Si dia adalah sosok pria yang mampu membuat untaian demi untaian kata yang mampu membuat para gadis terpesona mendengar untaian itu. Rutinitas hariannya adalah NGOPI. mungkin bagi orang lain rutinitas ini dianggap rutinitas yang kecil yang tak bermanfaat, namun baginya istilah NGOPI adalah rutinitas yang wajib dia laksanakan, ngopi tak selamanya ditujukan pada minuman di sebuah tempat namun dia mengaggap NGOPI adalah sebuah pemikiran yang bisa dia tuangkan pada orang lain yakni [ngobrol pikiran]. Dia tak hanya pandai dalam berfikir, namun dia pandai dalam membuat sebuah tulisan, baginya tulisan merupakan identitas dirinya yang akan membedakannya dengan orang lain. Menurutnya , seseorang bisa lenyap ditelan arusnya zaman ,ketika seseorang itu tidak bisa menghasilakan sebuah tulisan,maka dengan tulisanlahyang akan membawa kita pada arusnya zaman[ujar si dia]. Kata-kata inilah yang selalu melekat pada diri si gadis. si gadis bertekad akan melawan dan menangkis ketidaksukaannya pada MENULIS. Ia berusaha membuat tulisan dari hasil pemikirannya,walaupun halangan demi halangan ia temui,ia berusaha untuk membuat sebuah karya, tak luput dari kebiasaannya, si gadispun menyiapkan camilan di sampingnya yang biasa menemaninya. Ketika si gadis hampir menyerah dalam tulisaannya,datanglah sosok si dia yang mampu mengisi kelemahannya menjadi kelebihannya,itulah yang lebih membuat si gadis takjub pada si dia.
Hari-hari pun melaju begitu cepatnya,hubungan si gadis dan si dia pun begitu erat bagaikan hubungan antara kakak dan adik. Ketika si gadis memulai rutinitas hariannya, ponsel si gadis pun berdering, itu menandakan bahwa seseorang sedang menelponnya, ia pun kaget mendengarnya,karena selama ini si gadispun jarang ditelpon dan jarang menelpon. Ketika ponselnya ditengoknya,ternyata sosok si dia pun yang menelpon,akhirnya tanpa berfikir panjang si gadispun langsung menjawab panggilan dari poselnya.
“assalamualikum”, ujar dia.
” waalaikumussalam,kok tumben nelpon kak?”tanya sigadis keheranan.
“hehe,sebenarnya kakak mau curhat nih,”sambil tersenyum.
” curhat apa tuh kak?” tanya si gadis keheranan.
” sebenarnya kakak lagi patah hati,seseorang yang kakak cintai telah menghianati hati kakak dek,” sambil menceritakan semua curahannya pada si gadis.
Setelah si dia menceritakan semua curahannya,akhirnya si gadis pun memberi motivasi dan menasehati sehingnga dia bisa bangkit kembali
“hehe,sebenarnya kakak salah orang,kalau menceritakan perihal cinta pada adek kak,”sambil tertawa kecil.
” kok bisa dek?”tanyanya heran.
“karena adek belum merasakan hal itu kak,” ujar si gadis sambil tertunduk malu.
“hehe…,adek lucu ya,walupun adek belum pernah merasakan sebuah hubungan tapi adek bisa menasehati dan memotivasi seseorang yang telah menjalani sebuah hubungan,”sambil tertawa kecil. dan adek adalah orang pertama yang bisa mendengarkan curahan hati kakak.
“hehe,kakak bisa aja,”tertunduk malu.
Hubungan antara si gadis dan si dia pun semakin erat. Setiap si gadis membuka ponselnya ,tertera panggilan yang tak dijawab dari si dia. Akhirnya si gadispun menelponnya kembali.
“kok tumben kak,belakangan ini sering nelpon?” Tanya keheranan.
“gc kok dek,kakak cuman kangen aja pengen diskusi sama adek.
“kangen apa kangen kak”,sambil tertawa perlahan.
” hehe…” tersenyum kecil.
Setiap si dia menelponnya,ia pun menggunakan headsheat di telinganya,ia takut keluarganya mengetahui hal itu, karena keluarga si gadis menerapkan system yang sangat ketat dalam keluarganya,keluarganya pun melarang keras apabila si gadis berpacaran. Si gadis adalah anak terakhir dari keluarganya, ia mempunyai keluarga besar,namun ia membutuhkan seseorang yang bisa membuatnya terlindungi yaitu sosok seorang kakak laki-laki, ia hanya mempunyai satu kakak laki-laki dalam keluarganya,sang kakak telah lama jauh darinya,karena sang kakak pindah kota bersama keluarga kecilnya. Si gadis adalah sosok yang kurang akan kasih sayang keluarganya, dikarenaakan kesibukan keluarga si gadis. Tapi muncullah seseorang yang mampu memberiakan kenyamanan yaitu sosok si dia
Pada waktu itu,si dia pun membuat sebuah syair untuk dipersembahkan pada si gadis,betapa gembiranya hati si gadis mendengar syair yang telah di dengar dari sosok yang ia kagumi
Si gadis adalah sosok yang ceria,dimanapun ia berada ,ia menampakkan senyuman kecil di bibirnya, ia ingin seseorang yang ia jumpainya tersenyum, menurutnya senyuman mampu membuat suasana berubah menjadi kedamaian. Ia pun mempunyai prinsip besar dalam hidupnya, ia ingin bisa bermanfaat bagi orang lain, walaupun ia harus mengorbankan kebahagian dan kehidupannya. Ia mempunyai rasa simpati yang begitu besar terhadap orang lain, itulah yang membuat banyak orang menyukainya.
Sama halnya dengan si gadis,si dia pun mempunyai prinsip yang sama yaitu bisa bermanfaat bagi orang lain,walaupun dia harus mengorbankan kebahagiaanya,itulah yang membuat si gadis tambah menyukainya
Hari pun terus mereka lalui dengan begitu banyak kenangan yang telah mereka jalani,namun ada hal yang menjanggal dalam hati si gadis, ia berfikir bahwa sikap si dia telah berubah total padanya. Dia pun jarang menelpon dan jarang meberi kabar pada si gadis, dia pun lupa akan hal yang dulu pernah mereka tetapkan. Inilah yang membuat si gadis terus berfikir tentangnya, akan tetapi si gadis terus menepis kejanggalan yang datang dalam hatinya.
“mungkin dia sibuk dengan organisasinya,”menepis keraguan dalam hatinya.
Si dia adalah sosok yang aktiv dalam sebuah organisasi,sampai-sampai seluruh waktunya dia habiskan untuk organisasi, inilah yang bisa membuat si gadis menep
is akan kejanggalan yang ada dalam hatinya. Akan tetapi hari demi haripun kejanggalan hatinya pun terus bertambah, ini yang membuat sikap si gadis berubah, akhirnya sahabat si gadispum mengetahui hal itu, lalu menghampirinya.
“wow…. Kok bengong sih,”sambil menepuk pundak si gadis.
” tauh ah,” sambil mencemberutkan mukanya.
” aih… baru pertama kali loh, ana liat anti cemberut kayak gini, pasti lagi patah hati ya?” “jangan gitulah, anti itu orangnya pantang menyerah dan selalu ceriah, masak gara- gara cowok anti berubah,” sambil memotivasi si gadis.
Akhirnya, si gadispun terus bangkit dari keterpurukaanya,si gadispun tak ingin hari-harinya diliputi akan kenangan akan si dia, sehinnga ia menetapkan sebuah keputusan untuk menjauh dari si dia. Si gadispun mengirim pesan kepada si dia melalui via what app
“assalamualikum,” tanya si gadis. “waalaikumussalam,” ujar si dia.
“kak,maaf sebelumnya telah mengganggu waktu kakak.sebenarnya ada hal yang ingin saya sampaikan,”ujar si gadis.
” silahkan dek,”jawab singkat.
” sebenarnya saya merasa belakangan ini sikap kakak berubah dari sebelumnya,kakak yang sekarang seperti bukan kakak yang dulu saya kenal”
“gak kok dek,”jawabnya singkat.
” itu kak, sudah bisa diliat dari kakak menjawab pesan dari adek,” dengan nada kesal.
“gak kok dek,”ujar dia dengan singkatnya.
“ya sudah kak, lebih baik kita hilangkan kenangan dulu yang pernah kita ukir bersama,biarlah waktu yang menjawab itu semua”
“ya sudah dek, kalau itu semua maunya adek,”jawab dengan singkatnya.
Akhirnya ponsel si gadispun jatuh dari genggamannya, ia tak bisa membendung air matanya yang jatuh ke pipinya, ia merasa rapuh akan semua hal yang terjadi, ia hanya bisa mengingat kenangan manis yang ia lawati bersama si dia. Namun ia tetap ingat tujuan utamanya dan prinsip hidupnya,hal itulah yang mampu membuat si gadis terus bangkit
Sebenarnya melupakan kenangan bagi si gadis adalah hal yang sulit baginya, apalagi si gadis memiki sebuah perasaan pada si dia yang tak mampu ia utarakan, ia hanya memendam perasaannya dalam hati, tak seorang pun tau akan perasaan yang ia alami,kecuali sang pencipta dan si gadis itu. Namun si gadis tetap berusaha untuk melupakan kenangannya bersama dia dengan secangkir teh dan buku disamping, di balkon rumahnya, ia menikmati angin sepoi dan kicauan burung-burung yang meletuk. Ia yakin dengan hal ini bisa mengurangi kegelisahan yang meliputi harinya.
Selang lima bulan dari kejadian yang telah membuat si gadis rapuh,terdengarlah deringan ponsel si gadis,ketika ditengoknya,ternyata si dialah yang menelponnya. Betapa gembiranya hati si gadis melihatnya,berbulan –bulan ia menunggu pesan masuk dan kabar dari si dia. Namun apalah daya, kabar yang diterima si gadis tak sesuai yang ia harapkan.
“assalamualikum”,ujar si dia.
“waalaikumussalam”, ujar gadis.
“Sebenarnya ada hal yang ingin kakak sampaikan, tapi adek jangan kaget ya.”, dengan nada yang berbata-bata.
“in sya allah kak”,jawab gadis dengan rasa penasaran akan hal yang meliputi hatinya.
“sebenarnya,selama kakak bersama adek,kakak merasa nyaman,adek selalu membuat kakak tersenyum dan tertawa dan itu semua yang membuat kaka jatuh cinta pada adek,namun hati dan mulut ini tak kuat untuk mengutarakannya, kakak takut setelah kakak mengutarakan isi hati, adek malah menjauh dari kakak”,terdengar tangisan kecilnya yang keluar dari mulutnya.
“: tapi mengapa kakak berubah dan malah menjauh dari adek,apa salah adek kak”, sambil menangis tersadu.
” gak dek,adek gak salah,kakaklah yang salah. Kakak lakukan ini semua demi kebaikan bersama, kakak tak ingin memendam cinta yang terlau dalam yang cinta itu tak mungkin kakak miliki,sebenarnya kakak sudah dijodohkan dengan seorang wanita yang tak kakak sukai, namun apalah daya ketika seseorang yang sangat berarti dalam hidupkan kakak yaitu keluarga kakak,menginginkan hal itu. Biarlah kenangan manis yang dulu kita ukir bersama menjadi saksi bahwa kita pernah mengenal dan bersatu”,terdengar suara tangisan yang tak terbendung lagi.
Akhirnya si gadis tak tahan mendengar cerita si dia dan menjatuhkan ponsel dari genggamannya,betapa hancur dan rapuhnya hati si gadis, berulang kali ia alami kejaidian itu,namun tibah lah dan jelaslah bahwasanya si dia,sosok yang ia cintai telah pergi selamanya dari kehidupannya, ia pun menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, ia pun tak tahan menahan semua kejadian yang ia alami selama ini, ia hanya bisa menangis dan menangis akan hal itu. Namun ia ingat pesan dari gurunya, akhirnya ia bergegas dan menunaikan sholat serta di bacakanlah ayat suci alquran dengan suara merdunya. Akhirnya sang bunda gadis mengetok pintu kamar si gadis.
“bolehkah bunda masuk”,pinta bunda sambil mengetok pintu.
“silahkan bun masuk”, jawab si gadis.
“mengapa dek,belakangan ini,bunda sering liat adek berbeda dari sebelumnya”,sambil mengelus kepala si gadis.
” gak kok bun,adek baik-baik saja”,sambil menundukkan kepala.
“ayo…. Jangan bohong ke bunda,bunda bisa liat dari muka adek loh,dan perasaan seorang bunda kuat loh”, sambil menghibur hati si gadis.
Tiba-tiba si gadispun langsung memeluk erat sang bunda dan menceritakan semua kejadian yang ia alami selama ini, si gadispun tak kuasa membendung air matanya yang jatuh ke pipinya, sang bunda pun mengusap air matanya dan berusaha untuk memotivasi dan menghiburnya
Akhirnya si gadis merasa bahwa semangat hidupnya pun kembali, ia pun melakukan aktivitas seperti biasanya, ia pun tak luput dari kebribadiaanya yaitu ceria dan tersenyum. “Biarlah pengalaman itu menjadi bukti bahwa ku pernah berjuang dalam kehidupanku”, ujar si gadis.
Dari pengalaman tersebut, si gadis dapat memetik sebuah pelajaran, bahwa cinta seseorang tak seharusnya untuk ia miliki, namun, menurutnya cinta yang sebenarnya adalah cinta yang bisa ia tempatkan pada tempatnya.