Bersatu : Dekan Bersama peserta saat di Samarinda |
IAIN Madura, Activita– Dekan Fakultas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura lakukan Monitoring dan Evaluasi pada Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) Tahun 2019 di Samarinda.
Kegiatan ini dilakukan selama empat hari sejak hari selasa (30/07/19) malam sampai Jum’at (02/08/19) oleh Atiqullah Dekan Fakultas Tarbiyah, Zainul Hasan Wakil Dekan (Wadek) 3 Fakultas Tarbiyah, Maimun Nawawi Dekan Fakultas Syari’aah, Zainal Abidin Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan terakhir Umar Bukhary Dekan Fakultas Usuluddin dan Dakwah (FAUD).
Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengunjungi mahasiswa IAIN Madura yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Persemakmuran Nusantara, di antaranya Baitur Rahman (TIPS/7) di Posko 67 Desa Bunga Putih, Kec. Marang Kayu, Kab. Kukar. Muhammad Zahrawi (HES/7) di posko 11 Desa Kampung Jawa, Kec. Sanga-Sanga, Kab. Kukar. Matnawi (PAI/7) di posko 1 Desa Tanah Datar, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kertanegara. Ikmal (IQT/7) di posko 9 Desa Badak Makmur, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kertanegara. Terakhir, Dian Anjarsari (PBS/7) di posko 6 Desa Gas Alam, Kec. Muara Badak, Kab. Kutai Kertanegara.
Atiqullah selaku Dekan Fakakultas Tarbiyah mengungkapkan, kunjungan ini dalam rangka memantau dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan mahasiswa IAIN Madura dalam KKN Persemakmuran Nusantara. “Mereka melaksanakan tugas masing-masing dimana mahasiswa dari berbagai fakultas itu melaksanakan KKP di beberapa Kecamatan di Samarinda,” ungkapnya. Kamis, (01/08/19).
Dekan Fakultas Tarbiyah menilai kegiatan KKP merupakan hal yang positif, karena memperkuat ukhwah dan solidaritas kelembagaan Eks Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya yang dibungkus dalam kegiatan KKN Persemakmuran Nusantara. “Kegiatan KKN semacam ini juga menambah pengalaman baru mahasiswa dalam bertoleransi dan juga bisa mengobservasi langsung ke masyarakat sehingga mereka mmpu mengidentifikasi masalah yang timbul dan berusaha mmberikan jalan keluarnya,” imbuh bapak Atiq, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi mahasiswa cukup satu hari. “Pada hari lainnya kami para Dekan melakukan tandatangan MoU (Nota Kesepahaman) dalam pengembangan kelembgaan bersama para Dekan di lingkungan IAIN Samarinda,” jelas dekan Fakultas Tarbiyah.
Selaras dengan itu, Umar Bukhary Dekan FAUD mengungkapkan, peserta sudah baik dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan mampu bekerja sama dengan mahasiswa lain, baik yang asli Samarinda maupun sesama mahasiswa persemakmuran sunan ampel lainnya. “mereka proaktif dalam melakukan perencanaan, refleksi, dan aksi dalam koridor program kerja KKP serta mampu berkolaborasi dengan masyarakat setempat dalam melakukan pengabdian dan pemberdayaan,” ungkapnya.
Ia berharap, keikutsertaan mahasiswa IAIN Madura secara kuantitatif dapat meningkat di masa yang akan datang. “Saya berharap tahun selanjutnya sistem seleksi juga lebih ditingkatkan dan kompetitif, supaya bisa membekali mahasiswa dengan wawasan keindonesiaan yang lebih baik lagi,” harap Dekan FAUD.
Sementara itu, Ikmal (IQT/7) salah satu mahasiswa IAIN Madura yang mengikuti KKN Persemakmuran Nusantara membeberkan, Dekan IAIN Madura berkunjung ke poskonya pada Rabu (31/07/19) pukul 12.30 WITA kemarin. ” Saya sangat mengapresiasi terhadap kunjungan dekan IAIN Madura, karena ini menjadi salah satu bentuk perhatian pimpinan kampus terhadap mahasiswanya yang sedang berjuang dan melaksanakan tugas dari kampus. Beliau juga melakukan monitoring terhadap kegiatan saya dan teman-teman,” ujarnya.
Mahasiswa semester 7 tersebut juga berharap, peraturan dalam KKN Persemakmuran Nusantara ini lebih disolidkan dan mikanisme pelaksanaannya. “Saya harap selanjutnya lebih divalidkan lagi, mengingat jangka waktu KKN yang belum pasti dan sering ada kunjungan mendadak yang benturan dengan kegiatan kami,” pungkasnya. (Tri)