Oleh:Ach.syarofi
400 tahun sebelum masehi, hiduplah 2 insan di palestina yang memang mempunyai derajat tinggi disi allah yakni sayyidina Ibrohim alaihis salam dan istrinya yang bernama sayyidah saroh. Keduanya menjalin kekeluargaan dengan baik namun sampai sekian lamanya berkeluarga sayyidah saroh masih belum di berikan keturunan oleh Allah (mandul). Karena selain mempunyai tugas kekeluargaan, nabi ibrohim juga ditugaskan untuk berdakwah Maka nabi ibrohim melakukan hijrah kemesir untuk menyebarluaskan ketauhtitannya, dan akhirnya ditengah-tengah melakukan ekspansi ke mesir, nabi ibrohim dihadiahkan gadis oleh raja mesir. Maka di bawalah gadis itu ke palestina untuk berkumpul dengan sayyidah saroh. Gadis itu cantik, mapan namanya siti hajar dan nikahlah nabi ibrohim dengannya di palestina.
Siti saroh dan siti hajarpun hidup rukun dalam rumah tangga nabi ibrohim.berselang kemudian Allah swt mengisyaratkan kepada nabi ibrohim bahwa istrinya yang bernama siti hajar hamil,
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh” (QS. ash-Shaffat: 100)
Allah SWT menjawab:
“Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.” (QS. ash-Shaffat: 101)
maka gembiralah nabi ibrohim dengan penuh syukur kepada allah. Mendapat isyaroh seperti itu akhirnya nabi ibrohim ingin memindahkan sitti hajar kemekkah takut tercipta kecemburuan sosial kepada sitti syaroh.
Setelah sitti hajar benar-benar di anugerahkan seorang putra yang mapan yakni nabi ismail, maka keinginan nabi ibrohim untuk memindahkan kemekkah akhirnya tercapai. Nabi ibrohim dan sitti hajar langsung bergegas kemekkah sambil menggendong ismail yg masih belita. Kondisi mekkah saat itu masih panas dan gersang, tidak ada naungan untuk berteduh, akhirnya kira-kira 15 meter dari sebelah utaranya ka’bah nabi ibrohim membuatkan tenda untuk sitti maryam dan nabi ismail yang sekarang dikenal dengan hijar ismail.selesai membuat tenda, nabi ibrohim langsung bergegas dengan cepat menuju palestina tanpa menoleh kebelakang, namun sitti hajar terus mengejar seraya memanggil nabi ibrohim namun nabi ibrohim tetap tidak menoleh kebelakang. Sitti hajarpun berteriak sambil berucap” Wahai ibrohim…apakah perjalananmu ini atas dasar tuhanmu ?”nabi ibrohim menjawab tanpa menoleh “demi allah ini atas perintah tuhanku. Maka jangan halangi perjalanku ini”. Nabi ibrohim sengaja tidak menoleh dikhuatirkan nantinya ia tidak bisa melanjutkan perjalanannya sedangkan ia menerima tugas dari allah untuk lembali ke palestina. Maka dengan cepat ia melanjutkan perjalanannya meninggalkan sitti hajar dan ismail.
Ditengah perjalanan menuju palestina, nabi ibrohim sembari duduk untuk beristirahat, menangis dan mengadu (memohon) kepada allah untuk melancarkan rezeki siti hajar dan ismail, mensuburkan kota mekkah, sehingga kekhowatiran nabi ibrohim kepada keduanya (ismail dan sitti hajar) mulai memudar. Allah pun mengabulkan permintaan nabi ibrohim sehingga rezeki nabi ismail dan sitti hajar terjamin. Dan berkat doa nabi ibrohim tersebut kota mekkah semakin subur karena semakin banyaknya buah-bauhan yang masuk kekota tersebut.dan allah meng abadikan doa nabi ibrohim tersebut dalam al-quran.
Waktu terus berjalan, suatu hari nabi ibrohim mendapat wahyu dari Allah melalui mimpinya untuk membunuh putranya sebagai bentukpenghambaan seorang hamba kepada penciptanya. Tepat saat nabi ismail berusia sembilan tahun nabi ibrohim kembali menemui sitti hajar dan ismail. Betapa senangnya nabi ibrohim saat bertemu dan bertatapan langsung dengan putranya yakni nabi ismail, sekian tahun tak berjumpa namun kegembiraannya berpudar ketika ia mengingat bahwa kepergiannya kepada ismail untuk menjalankan perintah allah yakni membunuh ismail. Nabi ibrohim langsung mendekati nabi ismail dan berucap yang dicantumkan didalam alquran.
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab: ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu: Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'” (QS. ash-Shaffat: 102)
Apa yang Anda kira terhadap jawaban si anak? Ia tidak bertanya tentang sifat dari mimpi itu, dan ia tidak berdebat dengan ayahnya tentang kebenaran mimpi itu, tetapi yang dikatakannya: “Wahai ayahku laksanakanlah apa yang diperintahkan. “Janganlah engkau gelisah karena aku dan janganlah engkau menampakkan kesedihan dan keluh-kesah. “Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” Demikianlah jawaban seorang anak yang saleh terhadap ayahnya yang saleh. Itulah puncak dari kesabaran dari seorang anak dan tentu orang tuanya lebih harus bersabar. Itu bagaikan perlombaan di antara keduanya untuk menguji siapa di antara mereka yang paling sabar. Perlombaan yang tujuannya adalah meraih cinta Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” (QS. Maryam: 54-55) Maka nabi ibrohim langsung memeluk nabi ismai dengan kehangatannya. Begitupun dengan sitti hajar juga mengizinkan karena perihal tersebut perintah dari Allah.
Setelah mendapatkan izin dari putranya, nabi ibrohim langsung menajamkan goloknya dalam satu riwayat dijelaskan bahwa goloknya di tajamkan selama tiga hari tiga malam. Maka setelah persiapan sudah matang akhirnya nabi menyembelih nabi ismail. Namun pada penyembelihan goloh saat pertama kali di goyokkan keleher nabi ismail tidak mampu menggoyakkan dan tak keluar darah. Begitu dengan yang kedualinya, golok tersebut tidak mampu menumpaskan leher nabi ismail dan akhirnya nabi ibrohim mencoba mengambil batu besar dan menimpas batu tersebut, al-hasil batu tersebut pecah dan berserakan. Karena dianggap masih tajam maka nabi ibrohim kembali menuju ismail dan mengangkat goloknya untuk menupas lehernya seraya memejamkan matanya, al-hasil meneteslah segumpalan darah dari seekor kambimg karena Allah langsung mengganti wujud ismail dengan se ekor kambing. Maka atas izin allah nabi ismail tidak terbunuh. Maka datanglah malaikat jibril didekat ismail dan nabi ibrohim. Seraya jibril mengumandangkan takbir ” Allahu akbar 3x” di teruskan oleh nabi ibrohim “laila haillallahu allahu akbar ” dan ditutup oleh nabi ismail “Allahu akbar wa lillahil hamd”. Sehingga rentatan takbir tersebut sampai sekarang tetap dijadikan pedoman saat malam takbiran selain itu momentum itu juga dibukukan oleh allah sehingga di syariatkannya haji untuk menguji kesabaran meraih kesucian.