Ilustrasi senja: Pixabay.com/Pixel2013 |
Oleh: Nuril Izzah Afgarina
Pada detik itu, angin berhembus pelan
Mengelus lembut wajahmu yang hangat
Menambah kesan manis setara warna mega
Dan aku ingin memeluk ruhmu erat-erat
Aku tahu dirimu tidak utuh
Bernafas ilusi suara elegi
Jabat tanganmu semu dan beku
Entahlah, melihatmu jiwaku rapuh
Doaku malam itu
Bersujud pada ilahi
Memintamu dalam dekap lukaku
Serius! Aku mulai meragukan cintaku
Patahkan saja mimpiku tentangmu
Luka-luka sudah penuh di dadaku
Menyayat raga menyembur darah
Tertatih sendiri mencicipi kabut kelabu
Penulis merupakan mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Pengurus LPM Activita