Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

puisi · 5 Apr 2019 11:57 WIB ·

Bulan Separuh


 Bulan Separuh Perbesar

Bulan Separuh
Karya : Shalam Teo Temor*
Mahasiswa IAIN MADURA

Bulan Separuh,
Dermaga ini sebentar lagi akan dibungkus pekat
Kemarilah za
Tubuhku sepi bebintang
Mendekatlah dengan kehangatanmu
Akan kutunjukkan sepi yang menusuk tulang
Jarum jam yang menggiring sunyi ke dalam dekapan

Tidak banyak yang akan kuberikan kepadamu
Tak seperti pemancing yang memanja ikan
Tak seikhlas senyummu pula
Barangkali hanyalah kisah hati yang mengagumkanmu sejak tanggal bayi
Bulan separuh,
Tepat saat aku merindukanmu
Di atas hamparan laut
Kau tak hanyalah pulau di kejauhan
Kutemui kau dalam angan

Bulan separuh,
Tepat saat aku menunggumu
Dengan doa dan harapan
Yang mengalir di atas hamparan
Bulan separuh,
Dalam tubuhku telah tumbuh bunga kasih
Kepadamu ia bergusti

Namun di hati melawan
Serupa bulan dengan gelap
Bahwa penyair pantang jatuh hati sebelum tiba saatnya
Dan saat itu kapan saja
Sesuka ia jatuh hari apa

Tenanglah za
Ada saat bulan terbelah lagi,
Entah pada tanggal keberapa ia kembali
Barangkali di jauh hari
Apa yang kutanam saat ini
Akan ku serahkan padamu
Itupun kalau kau mau

Bulan terbelah,
Di intip perahu tepi dermaga
Hanya satu yang merasakan
Serupa aku pada kau

Sampang, 2019

Kota Kedaulatan

Ada masanya manusia beku
Bangkit mengobarkan suara deru
Namun tekat tak pernah musnah
Tetap bertuan dalam dadanya

Mari merapat sahabat
Ada yang ingin kuceitakan perihal penting
Melebihi sesajen di atas meja panjang instansi
Yang mengaroma kepalsuan dan janji-janji
Mengelabuhi yang lemah
Sebagai pemuas nafsunya
Dan kebenaran tak ubahnya debu di atas telapak tangan

Keadilan hanya jadi pajangan
Jika keputusan mengangkat petinggi taat pada yang punya nama
Diteriakkan segala yang suci
Meski dikantong terisi tebusan nasi
Ini benar
Adil
Penuh pertimbangan
Lurus
Jujur
Ngawur
Dusta
Juga ada

Mari kobarkan cita pada setiap percik langkah
Tuntantaskan segala yang meski di tuntantaskan
Demi segala gelap terhempaskan
Biarlah jeruji mengurung jiwa
Panas siksa menjanjikan penderitaan
Dan mati hanya ditentukan pemilik mati
Kita akan tenang menikmati sejuk madu
Apabila mengupas, menyingkap, menghajar, menjebol kebatilah yang terborgol
Maka tenanglah, singkirkan rasa takut
Buang sifat pengecut
Tancapkan kebajikan

Kita mesti sadar
Bahwa perjuangan tidak hanya dialektika
Tidak pula dengan otot yang mengembungkan dada
Apalagi doa doa
Niat yang lurus menjolok Rahmat ilahi
Sebagai manusia menyandang Budi
Itulah harus dimiliki

Pembebasan adalah jalan panjang
Menuju jenjang peradaban
Ia adalah emas di tangan raja
Jangan disentuh tanpa ada titah

Maka marilah kita bebas memilih hidup
Menentukan yang benar di atas yang benar
Bebas dari penindasan, kekangan pikiran,
Segala aturan yang tak bertuan
Bebas menentukan nasib, menuju yang gaib.

Pamekasan, 2019

*Shalam Teo Temor Merupakan nama pena dari ASAD NOR SALAM, ia adalah mahasiswa IAIN MADURA Prodi Tadris Bahasa Indonesia, yang sebelumnya menempuh pendidikan di PP. Nasyatul Mutaallimin Gapura Timur, Sumenep.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Januari dengan Hujan

13 Mei 2024 - 00:01 WIB

Diakses dari https://pin.it/6mBrMp1hw

Kepada Kekasih

31 Maret 2024 - 12:09 WIB

Kata Puisi

ROMANTIKA WERKUDARA-MAHASISWA

23 Maret 2024 - 09:32 WIB

Kata puisi

DI SEPERTIGA MALAM

22 Maret 2024 - 11:06 WIB

Kata puisi

Kemana Jati diri Mahasiswa

3 Juni 2023 - 12:35 WIB

SERIGALA

3 Juni 2023 - 12:26 WIB

Trending di puisi