Menu

Mode Gelap
HMPS Ekonomi Syari’ah Adakan Entrepreneurship Workshop Semarak Bulan Bahasa, HMPS TBIN Adakan Pemilihan Duta Bahasa Indonesia IAIN Madura Gelar Pisah Sambut Kabiro AUAK IAIN Madura Tidak Masuk 3 Besar Kampus Terbaik di Madura Versi Kemendikbudristek RI Dianggap Tidak Mendidik, Konten IMTV Mendapat Kritikan

Artikel Lawas · 19 Mei 2014 17:09 WIB ·

Audisi AKSI Bersama Indosiar


 Audisi AKSI Bersama Indosiar Perbesar

STAIN Pamekasan – Menjelang bulan ramadhan, salah satu stasiun televisi nasional, Indosiar mengadakan audisi AKSI (Akademi Sahur Indonesia) di beberapa tempat. AKSI adalah ajang kompetisi bagi para da’i dan da’iah di seluruh Indonesia. Audisi AKSI dilaksanakan sebagai upaya untuk menyeleksi calon da’i dan da’iah yang akan mengikuti AKSI, tayang selama bulan ramadhan mendatang. Di Madura sendiri, audisi tidak hanya dilaksanakan di STAIN Pamekasan, melainkan juga dilaksanakan di kampus putih Al-Amien Prenduan Sumenep.

Audisi di STAIN Pamekasan merupakan audisi regional yang nantinya akan dilanjutkan pada tingkat nasional. Dari seluruh tempat audisi di Indonesia, yang akan lolos audisi regional hanyalah 40 orang. Kemudian akan dikerucutkan lagi menjadi 30 orang peserta yang nantinya akan tampil dalam perhelatan AKSI selama bulan ramadhan di Indosiar. Para finalis yang telah tersaring akan memperebutkan juara I, II, dan III. Untuk Juara I akan mendapatkan hadiah sebesar Rp.100 Juta, juara II Rp. 50 Juta dan juara III Rp. 25 Juta. Tidak hanya itu,untuk juara I, II dan III nantinya akan mendapatkan hadiah Umroh ke Tanah Suci Mekkah.

Audisi AKSI di STAIN Pamekasan terselenggara diawali oleh tawaran pihak Indosiar kepada kampus untuk menyelenggarakan kegiatan. Kemudian pihak kampus memberi mandat kepada Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Qari’ dan Dakwah (UKM IQDA) untuk mempersiapkan segala hal terkait audisi. Selaku oraganisasi kemahasiswaan yang bergerak dalam bidang dakwah, IQDA menyanggupinya.

Audisi di STAIN Pamekasan bertempat di Gedung Multicentre lantai 2 (28/4). Sebanyak 26 peserta mengkuti proses audisi selama satu hari. Tidak hanya dari kalangan mahasiswa, peserta yang mendaftar juga ada yang masih berstatus sebagai siswa SMA. Tiap peserta mendapatkan jatah 3 menit untuk menunjukkan kebolehannya dalam berdakwah. Da’i-dai muda pun unjuk kebolehan di depan para dewan juri yang berasal dari Indosiar selaku pihak penyelenggara. Seringkali senyum terukir di wajah para peserta yang melihat temannya tampil di pentas. Namun juga tak jarang semua peserta dan penonton diam karena takjub melihat penampilan peserta audisi.

Salah satu peserta audisi yang merupakan mahasiswa semester 2, Bambang, merasa kurang optimis dan gugup saat menunggu giliran untuk tampil. Terlebih ia tampil di depan dewan juri dari pihak Indosiar dan disaksikan oleh peserta yang lain. Namun setelah namanya dipanggil dan ia maju ke pentas, rasa gugupnya perlahan hilang. “Setelah maju ke hadapan para juri dan penonton, perasaan gugup dan grogi itu hilang dengan sendirinya,” tutur Bambang seusai audisi.

Akhmad Khalid selaku ketua UKM IQDA berharap di antara peserta audisi akan ada yang lolos ke babak selanjutnya. Namun apabila tidak ada, ia tidak merisaukannya, karena persaingan memang cukup ketat. Para peserta audisi AKSI akan direkrut oleh UKM IQDA agar tetap bisa mengembangkan potensinya dibidang dakwah. Diharapkan mereka nantinya bisa mengisi Kuliah Tujuh Menit (kultum) yang selalu diadakan tiap hari, seusai sholat dzuhur berjamaah di masjid STAIN Pamekasan.”Kami ingin merekrut peserta yang tidak lulus untuk tampil di Masjid STAIN Pamekasan, untuk tetap menyiarkan syiar-syiar Islam dan menghidupkan kembali kultum di masjid STAIN Pamekasan,” ujarnya.

Atiqullah, Wakil Ketua III merespon positif atas berlangsungnya kegiatan ini. Menurutnya audisi seperti ini menjadi ajang berkompetisi di tingkat mahasiswa , khususnya di bidang dakwah. Ia melanjutkan, untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam bidang dakwah harus dilakukan secara transformatif, kreatif dan modern agar lebih mengena pada jiwa mahasiswa.

Adapun pihak Indosiar sendiri merasa sangat senang karena menerima sambutan cukup baik dari STAIN Pamekasan. Menurut Ley, salah satu juri dalam audisi ini, ada beberapa peserta yang memiliki karakter tersendiri dan berbeda dengan penceramah asli. Namun, ada juga yang masih malu-malu dan kurang interaktif. “Untuk menjadi Da’i yang profesional tidak harus menjiplak karakter penceramah aslinya, namun juga harus mengembangkan potensi diri dan lebih di fokuskan ke dakwah Islamiah,” pungkasnya.
(SNJ)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sukses Gelar Malam Puncak Penutupan Posko 1 Desa Baddurih, Banyaknya Hadiah Meriahkan Acara

17 September 2024 - 14:41 WIB

KKN Posko 1 Desa Baddurih

HMPS HTN Laksanakan Dialog Hukum dan Konstitusi, Kaprodi Sebut Itu Karakter Mahasiswa Hukum

15 September 2024 - 05:36 WIB

Dialog Hukum dan Konstitusi HMPS HTN 2024

Adakan Opening Capital Market Festival, KSPM GIS BEI Ajak Mahasiswa Berinvestasi Hindari Judi Online

10 September 2024 - 01:31 WIB

Opening Capital Market Festival, KSPM GIS BEI IAIN Madura

Prodi IQT Akreditasi Unggul! Dekan FAUD Anggap Sebagai Modal Penting tuk Unjuk Gigi

3 September 2024 - 06:46 WIB

Akreditasi Unggul Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Adakah FGB, Posko 2 Inginkan masyarakat yang Melek Akan Pengelolaan Sampah 

3 September 2024 - 00:58 WIB

KKN Posko 2 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN MADURA

Mahasiswa KKN Kolaboratif Antar Perguruan Tinggi Sukses Laksanakan Penutupan KKN

29 Agustus 2024 - 15:26 WIB

KKN Kolaboratif Antar PT
Trending di Liputan Khusus